5 Ventilator Inovasi Indonesia Kantongi Izin Edar dari Kemenkes

Surat Izin Kemenkes

Asosiasi Riset dan Inovasi Covid- 19 di bawah Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset Inovasi Nasional( Kemenristek atau BRIN) mengembangkan 5 tipe ventilator untuk pasien Covid- 19. 5 tipe ventilator itu mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan( Kemenkes) setelah lulus uji coba sertifikasi dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan.

Sehabis mendapat izin edar, kelima ventilator tersebut segera memasuki tahap produksi massal. Bahkan sebagian ventilator sudah menghasilkan ratusan produk yang dimanfaatkan oleh rumah sakit dalam membantu menyelamatkan pasien Covid- 19.

Ketua Konsursium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Gufron Mukti berharap ekosistem yang kondusif dalam Konsorsium Covid-19 ini bisa dilanggengkan untuk pola kerja penelitian ke depan. Kerja sama triple helix yang tercipta harus terus dibangun agar menghasilkan inovasi yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Sebelumnya para peneliti biasanya punya agenda individual dan sulit buat memiliki visi bersama ke depan. Dengan lingkungan yang sangat memaksa kita bisa bersama dan sangat membantu kerja sama triple helix antara para peneliti, inovator, pemerintah, dan industri,” kata Ali Gufron dalam kegiatan Pemasyarakatan 5 Ventilator Inovasi Indonesia dengan cara daring.

Adapun kelima jenis ventilator tersebut adalah BPPT3S-LEN dikembangkan oleh BPPT bersama PT LEN, GERLIP HFNC-01 dikembangkan oleh LIPI bekerjasama dengan PT Gerlink Utama Mandiri, Vent-I Origin dikembangkan oleh Yayasan Pembina Masjid Salman ITB bersama Unpad dan ITB.

Covent-20 dikembangkan oleh Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran UI, RS Cipto Mangunkusumo, RSUP Persahabatan, dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II, serta DHARCOV-23S dikembangkan oleh BPPT bekerjasama dengan PT Dharma Precision Tools.

Sumber : https://ayobandung.com