Hand Sanitizer Mengandung Racun 1-Propanol Berbahaya Jika Terhirup

Hand Sanitizer Mengandung Racun

Setelah melarang produk hand sanitizer atau pembersih tangan mengandung metanol, Food and Drug Administration Amerika Serikat( FDA AS) kembali mengingatkan pengguna dan profesional perawatan kesehatan mengenai produk pembersih tangan tertentu yang diberi merek mengandung etanol ataupun isopropil alkohol tetapi telah terbukti positif terinfeksi 1- propanol.

1- propanol, bertentangan dengan 2- propanol atau isopropanol atau isopropil alkohol, bukan merupakan materi yang dapat diperoleh untuk produk pembersih tangan yang dipromosikan di AS serta bisa jadi racun serta mengecam nyawa bila terisap.

Badan tersebut mendesak konsumen untuk tidak menggunakan produk yang terkontaminasi 1-propanol ini dan telah memperluas daftar pembersih tangan yang tidak boleh digunakan untuk memasukkan pembersih tangan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan 1-propanol, selain pembersih tangan lainnya, badan tersebut mendesak konsumen untuk tidak menggunakannya.

Anak-anak kecil yang secara tidak sengaja menelan produk ini dan remaja serta orang dewasa yang meminum produk ini sebagai pengganti alkohol (etanol) adalah yang paling berisiko.

Menelan 1-propanol dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat (SSP), yang dapat mengakibatkan kematian. Gejala paparan 1-propanol dapat berupa kebingungan, penurunan kesadaran, serta denyut nadi dan pernapasan yang melambat.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa efek depresan sistem saraf pusat dari 1-propanol adalah 2 hingga 4 kali lebih kuat daripada alkohol (etanol). Konsumen yang telah terpapar dengan pembersih tangan yang mengandung 1-propanol dan mengalami gejala harus segera mencari perawatan untuk pengobatan efek toksik dari keracunan 1-propanol. Paparan kulit atau mata terhadap 1-propanol dapat menyebabkan iritasi, dan kasus reaksi alergi kulit yang jarang dilaporkan telah dilaporkan.

Konsumen yang memiliki produk dalam daftar hand sanitizer dengan potensi kontaminasi metanol atau 1-propanol harus segera menghentikan penggunaan produk dan membuangnya, idealnya di wadah limbah berbahaya. Jangan menuangkan produk ini ke saluran pembuangan atau menyiramnya.

Badan tersebut terus menambahkan pembersih tangan tertentu ke peringatan impor untuk menghentikan produk ini memasuki pasar AS secara legal dan telah mengeluarkan surat peringatan kepada perusahaan yang melanggar undang-undang federal.

FDA menegaskan pelanggan untuk sering membersihkan tangan dengan sabun serta air setidaknya selama 20 detik, terutama sehabis berangkat ke kamar mandi; sebelum makan; serta sehabis batu berdahak, bersin, ataupun membuang ingus. Jika sabun dan air tidak tersedia, Pusat Pengendalian serta Pencegahan Penyakit( CDC) mengusulkan pelanggan untuk menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang memiliki setidaknya 60 persen etanol( juga disebut sebagai etil alkohol). Sampai saat ini, di Indonesia belum terdapat pengawasan ketat terpaut produk hand sanitizer mengandung metanol atau 1- propanol, yang mempunyai izin edar sebagai perlengkapan kesehatan dari Dinas Kesehatan.

Sumber : https://farmasetika.com/