Penularan COVID-19 Bisa Terjadi Melalui Sentuhan Barang Di Sekitar Anda

COVID- 19 menyebar dengan amat cepat. Rutenya juga tidak cuma lewat droplet ataupun air liur dari batuk ataupun bersin, tetapi pula permukaan benda yang dijamah penderita. Ini penyebabnya meski Anda giat menggunakan masker, penularan COVID- 19 senantiasa dapat berlangsung apabila Anda memegang benda terinfeksi, kemudian memegang mata, hidung, ataupun mulut.

Virus, termasuk SARS- CoV- 2 pemicu COVID- 19, tidak sanggup menggandakan diri tanpa inang hidup. Biarpun begitu, virus umumnya bisa bertahan pada dataran barang selama beberapa jam saat sebelum akhirnya mati. Pada saat inilah penyebaran COVID- 19 bisa terjalin.

Bagaimana COVID-19 dapat menular?

Penularan COVID-19 terjadi antarmanusia melalui droplet, atau percikan cairan tubuh yang mengandung partikel SARS-CoV-2. Berbeda dengan penularan udara (airborne), SARS-CoV-2 membutuhkan perantara untuk dapat berpindah inang.

Apabila seorang pasien COVID-19 tidak menutup mulut dan hidungnya saat batuk atau bersin, ia akan mengeluarkan droplet berisikan virus. Droplet dapat terhirup oleh orang yang sehat atau menempel pada tangan pasien dan barang-barang di sekitarnya.

Sekalipun Anda tidak menghirup droplet dari pasien, Anda mungkin saja terpapar virus saat berjabat tangan atau menyentuh barang yang terkena virus. Anda dapat terjangkit virus bila menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dulu.

Salah satu penelitian kecil juga pernah menyebutkan bahwa SARS-CoV-2 mungkin terdapat pada feses dan dapat mencemari toilet atau wastafel. Akan tetapi, penularan COVID-19 melalui cemaran feses masih perlu dikaji lebih lanjut.

Bisakah SARS-CoV-2 bertahan di udara?

Meski tidak menyebar melalui udara, SARS-CoV-2 bertahan di udara selama tiga jam dalam bentuk aerosol. Aerosol adalah partikel berukuran sangat halus yang bisa melayang di udara seperti kabut.

Droplet hanya dapat bertahan selama beberapa detik di udara karena ukurannya besar dan lebih berat. Sebaliknya, aerosol sangatlah halus sehingga partikel-partikel termasuk virus di dalamnya bisa bertahan lebih lama dibandingkan droplet.

Selain bertahan lama, virus dalam aerosol juga dapat bergerak lebih jauh di udara. Jika biasanya penularan COVID-19 dibatasi oleh jarak yang dekat, penularan lewat aerosol berpotensi menjangkau area yang jauh lebih luas dibandingkan droplet.

Akan tetapi, Anda tidak perlu panik. Perubahan droplet menjadi aerosol lebih umum terjadi di lingkungan rumah sakit, biasanya saat tenaga medis melakukan penanganan terhadap pasien yang gagal napas. Prosedur ini disebut intubasi.

Ketika dokter melakukan intubasi, cairan napas pasien dapat berubah bentuk menjadi aerosol. Aerosol dapat bertahan di udara selama beberapa jam ke depan. Ini sebabnya tenaga medis harus melindungi diri dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

Kemungkinan penularan COVID-19 melalui partikel aerosol sejauh ini hanya terbatas pada kondisi tertentu saja dan bukan merupakan metode penyebaran utama. Meski demikian, bukan berarti hal ini boleh dianggap sebelah mata.

Daya tahan SARS-CoV-2 pada permukaan barang

SARS-CoV-2 dapat bertahan pada permukaan barang selama jangka waktu tertentu. Tergantung material bahan yang ditempelinya, daya tahan virus ini bisa berkisar antara beberapa jam hingga berhari-hari.

Berikut gambaran daya tahan SARS-CoV-2 pada permukaan beberapa jenis bahan:

  • Aluminium (kaleng makanan dan minuman, kertas timah): 2-8 jam
  • Beling dan kaca (gelas, kaca jendela, cermin): hingga 5 hari
  • Logam (alat makan, gagang pintu, perhiasan): 5 hari
  • Kain (pakaian, sarung bantal, handuk): berberapa jam hingga 1 hari
  • Kardus (kemasan paket): 1 hari
  • Kayu (meja, kursi, hiasan kayu): 4 hari
  • Keramik (piring, gelas, tembikar): 5 hari
  • Kertas (buku, majalah, koran): hingga 5 hari
  • Plastik (remote, botol, bangku, bagian belakang ponsel): 2-3 hari
  • Stainless steel (alat masak, kulkas, bak cuci piring): 2-3 hari
  • Tembaga (uang receh, alat masak, teko): 4 jam

Sebelum para ilmuwan mengetahui daya tahan SARS-CoV-2 pada permukaan barang, virus ini sempat dikhawatirkan dapat menyebar melalui barang impor. Banyak pula yang khawatir penularan COVID-19 bisa terjadi melalui kiriman paket.

Namun, lagi-lagi Anda tidak perlu panik. Virus bisa saja menempel pada barang impor dari petugas yang batuk atau bersin, tapi virus tidak akan bertahan dari lamanya masa pengiriman. Virus kemungkinan akan mati sebelum barang sampai ke negara tujuan.

Hal yang sama juga berlaku pada paket kiriman. SARS-CoV-2 dapat menempel pada paket bila sebelumnya kurir yang positif batuk atau bersin di dekat paket, tapi Anda bisa mencegah penularan virus dengan membersihkan paket dan mencuci tangan.

Cara mencegah penularan COVID-19 dari barang terkontaminasi

Semua bahan tersebut ada pada barang-barang yang Anda gunakan setiap hari. Cara terbaik untuk mencegah penularan COVID-19 melalui barang terkontaminasi adalah dengan membersihkan barang-barang tersebut secara rutin.

Siapkan cairan disinfektan, alat penyemprot, lap bersih, sabun, dan sarung tangan. Gunakan sarung tangan setiap sebelum menggunakan larutan disinfektan untuk melindungi kulit Anda dari paparan bahan kimia.

Pertama-tama, basahi lap bersih dengan sedikit air dan sabun. Gunakan lap tersebut untuk membersihkan permukaan barang dari kotoran dan debu. Tahap ini penting karena kotoran dan debu dapat mengurangi fungsi disinfektan.

Sehabis permukaan benda telah bersih dari kotoran yang melekat, semprotkan larutan desinfektan dengan cara menyeluruh. Biarkan selama beberapa jam supaya bahan kimia pada disinfektan bekerja.

Selama menggunakan disinfektan, yakinkan Anda tidak menyemprotkan disinfektan ke badan. Alasannya, materi kimia yang terdapat dalam disinfektan bisa menimbulkan iritasi pada kulit, mata, serta selaput lendir yang lain. 

Penyebaran penting COVID- 19 berlangsung lewat droplet dari penderita positif. Tetapi, tidak jarang, penjangkitan berlangsung lewat gesekan dengan benda yang terinfeksi. Tidak hanya membersihkan tangan serta mengenakan masker, mensterilkan benda di dekat Anda juga sama berartinya.