Dapat Izin BPOM, IRRA Bakal Pasarkan Avimac Mulai Maret 2021

Emiten healthcare PT Itama Ranoraya Tbk( IRRA) memastikan Avimac siap dipasarkan pada Maret 2021, serta sudah mendapatkan izin edar dari Tubuh Pengawasan Obat dan Makanan( BPOM) pada akhir 2020.

Produk terbaru dari Itama Ranoraya ini akan diproduksi di PT Indofarma Tbk( INAF) yang juga mempunyai izin edar, untuk bahan dasar dari PT Neumedik Indonesia. Neumedik sendiri ialah perusahaan yang terafiliasi dengan IRRA, yang sudah mengembangkan produk immunodulator Avimac. Sementara IRRA berperan sebagai sole distributor.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengatakan Avimac sebagai immunomodulator untuk peningkatan immune tubuh, dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19 di lndonesia.

Berbahan dasar MAC Oil memiliki khasiat bagi meningkatkan system immune yang telah dibuktikan secara internasiona. MAC Oil juga didaftarkan sebagai suplemen untuk memulihkan system immune atau kekebalan tubuh terhadap penyakit.

Di Australia Avimac ini sudah beredar dengan nama 98alive Immune System Support dengan status terdaftar di TGA (Therapeutic Goods Administration – BPOM Australia), dan permintaannya tinggi di sana. Karena itu kami optimis, produk immunodulator ini bisa di terima dengan baik juga di Indonesia, yang saat ini berupaya untuk meningkatkan immune tubuh dalam melawan Pandemi Covid-19″, ungkap Heru dalam siaran resminya.

Dalam proses pendistribusiannya, Heru mengatakan perusahaan akan menunjuk sub distributor dan juga dapat secara langsung melayani outlet apotik atau toko obat yang tersebar di seluruh Indonesia, serta melalui penjualan online. Sebagai tahap awal, produksi ditargetkan sebesar 400-500 ribu botol dan mulai dipasarkan pada Maret 2021.

Izin edar Avimac diperoleh dari BPOM pada 23 Desember 2020, dan sedang dalam proses uji klinis fase 3 di BPOM.

” Begitu akhir Desember diperoleh izin edar, dini tahun 2021 langsung produksi dan Maret kami telah bisa menjual, untuk target awal 400- 500 ribu botol dan jika nantinya di semester pertama ini hasilnya memuaskan, kami hendak menambah produksinya. Kami optimis, apa lagi Avimac sebagai immunodulator peruntukannya tidak hanya untuk Virus Covid- 19 namun juga untuk virus lainnya seperti penyembuhan Demam Berdarah Dengue,” kata Heru.

Sebelumnya, pada 2012- 2014 sudah dilakukan uji klinis phase 3 oleh tim Tropical Disease Center Universitas Airlangga terhadap Avimac, menindaklanjuti hasil uji coba klinis phase 2( non toxid) dalam pengobatan Demam Berdarah Dengue yang dilakukan di UGM. Hasil dari uji klinis phase 3 tersebut pun positif, sehingga konsep awal pengembangannya diarahkan dari hulu ke hilir, seperti kemandirian dalam pemenuhan materi baku obat.

Sumber : Cnbc Indonesia