Dorong Produksi Dalam Negeri, DPR Usul Importir Kedelai Bina Petani Lokal

Komisi IV DPR RI meminta pengimpor ikut berfungsi dalam usaha meningkatkan produksi kedelai lokal. Salah satunya dengan membina orang tani melalui penyediaan bibit ataupun pupuk.

 Usulan pada pemerintah untuk aturan mengurus komoditas kedelai, misalnya mengharuskan pengimpor untuk membantu penyediaan bibit ataupun pupuk,” ucap Pimpinan Komisi IV Sudin dari bagian PDIP dalam rapat dengar opini bersama Asosiasi Kedelai Indonesia( Akindo).

Menurut Sudin, hal ini diperlukan untuk mendorong produksi lokal dan mengurangi ketergantungan Indonesia dari kedelai impor. Mengingat 90 persen pasokan kedelai dalam negeri dipenuhi dengan impor. Oleh sebab itu, para importir yang telah mendapatkan izin impor kedelai diminta untuk bermitra dengan petani lokal, serta melakukan pembinaan untuk tanaman kedelai. “Bagaimana pun kita ini Indonesia, tumbuhkan jiwa nasionalis.

Saya maunya kita jangan tergantung impor, kasihan, masak semuanya impor,” ungkap dia. Meski demikian, Sudin menekankan, jika nantinya usulan tersebut disetujui pemerintah, para importir diminta serius menjalankan, tidak malah mengakalinya.

Ia memberi contoh, komoditas beras ketan yang importir diwajibkan untuk menyerap dari petani lokal. Menurutnya, banyak importir yang berbuat curang untuk bisa mendapatkan izin impor dari pemerintah. “Dulu setiap importir beras ketan wajib menyerap ketan lokal.

Astaga berebutan mereka, tiba ke Lumajang, Jawa Timur,( untuk bisa) sebagian pesan kalau ia telah meresap beras ketan lokal, bertugas serupa dengan Gapoktan. Setelah itu( pesan) ini dibawa ke Kemendag dan Kementan untuk memohon izin impor beras ketan,” tutur Sudin.

Berlatih dari pengalaman itu, ia menerangkan, untuk pengimpor tidak melaksanakan perihal seragam cuma untuk memperoleh izin impor, tetapi tidak berusaha membantu produksi kedelai lokal.” Saya enggak ingin ada akal- akalan begitu, jadi tolong dibantu pemerintah,” pungkas Sudin.

Sumber : Money Kompas