Kemenkes Latih 7.000 Tenaga Kesehatan sebagai Vaksinator Covid-19

Kementerian Kesehatan( Kemenkes) melatih dengan cara khusus 7. 000 tenaga kesehatan untuk jadi vaksinator vaksin covid- 19 yang dibuat PT Bio Farma( Persero). Industri benih( holding) yang beranjak di aspek farmasi itu akan mengejar sasaran produksi vaksin yang menggapai 250 juta takaran.

 
” Untuk mempersiapkan vaksinasi covid- 19 di Indonesia, Kementerian Kesehatan sudah melatih 7. 000 dari 23 ribu tenaga kesehatan bagaikan vaksinator. Pastinya, manajemen vaksin serta kaitan dingin( cold chain) juga dengan teliti direncanakan,” cakap Ahli Ucapan Satgas Covid- 19 Reisa Broto Asmoro dalam penjelasan tertulisnya yang.

Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menyebut Indonesia memiliki infrastruktur yang memadai untuk proses distribusi vaksin hingga ke pelosok. Termasuk vaksin covid-19 yang sedang ditunggu-tunggu.

“Perlu diketahui vaksin itu adalah produk biologis yang perlu disimpan dengan cara khusus, karena sensitif terhadap suhu. Mayoritas vaksin disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius, kecuali vaksin polio yang minus 20 derajat celcius. Sejak vaksin diproduksi sampai digunakan di rumah sakit dan puskesmas, transportasinya mesti terjamin suhunya. Jangan khawatir, kita sudah berpengalaman. Kita sudah siap,” tegas dia.
 
Menurut Dirga, Indonesia memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam memproduksi, mendistribusi, hingga mengimplementasikan vaksin. Sistem rantai dingin yang menjadi salah satu unsur penentu kualitas vaksin juga sudah terbangun dengan baik.
 
“Sebanyak 97 persen sistem rantai dingin ini berjalan dengan baik jadi tidak perlu khawatir. Mulai dari pabrik sampai yang menerima di puskesmas, misalnya di Aceh atau Papua itu semua sudah siap,” imbuhnya.
 


Terkait sumber daya manusia yang akan memberikan vaksinasi nantinya ke masyarakat, Indonesia telah memiliki 23 ribu vaksinator yang terlatih. “Bahkan vaksinator sudah dibekali pelatihan khusus oleh Kementerian Kesehatan, dan telah 7.000 vaksinator yang sudah terlatih khusus,” jelas Dirga.
 
Indonesia saat ini memiliki sekitar 440 ribu dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan bidan yang semuanya dipastikan siap bergotong royong mensukseskan persiapan vaksinasi ini. “Pada prinsipnya, kita ingin semua terlibat supaya vaksin ini bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat,” tuturnya.


Dirga menekankan kalau masyarakat butuh sedikit menahan sampai hasil percobaan klinik tahap III berakhir serta permisi Tubuh Pengawas Obat serta Santapan( BPOM) pergi terlebih dahulu, terkini vaksin covid- 19 dapat tersebar di Indonesia.

 
” Dari informasi itu nanti ketahuan, berapa besar efektivitas vaksin covid- 19. Sehabis seperti itu produsen mengajukan izin edar ke BPOM. Jadi jika vaksin telah menemukan izin edar dari BPOM itu telah ditentukan keamanan serta efektivitasnya.

Sumber :  Medcom