Perhimpunan Dokter Sebut RS Rujukan Minim Fasilitas Dan APD

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia memohon pemerintah menambahkan Rumah sakit rujukan corona, tingkatkan alat serta infrastruktur kesehatan untuk menanggulangi corona.

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia( PDUI) menekan pemerintah untuk tingkatkan seluruh alat serta infrastruktur kesehatan untuk menghindari bertambahnya jumlah korban virus corona ataupun Covid- 19. Alasannya, sampai saat ini rumah sakit referensi masih terbatas fasilitas, dan alat pelindung diri( APD) yang diperlukan tenaga kedokteran jumlahnya sedang kurang.

Ketua Umum PDUI Abraham Andi Padlan Patarai meminta pemerintah melakukan tes antigen virus corona terhadap sebanyak-banyaknya warga Indonesia. Setelah hasil keluar, seluruh orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona untuk ditangani sesuai dengan standar kesehatan yang ada. “Siapkan sebanyak-banyaknya rumah sakit sehingga tidak akan ada satu orang pun yang kesulitan mencari rumah sakit sehingga terkapar tak terobati,” kata dia melalui siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Sabtu (11/4).

Menurut dia, upaya yang dilakukan pemerintah saat ini terkesan lamban. Beberapa rumah sakit tak siap menampung ledakan pasien. Hal ini diperburuk dengan minimnya ketersediaan APD bagi tenaga medis. Padahal, risiko tenaga medis dalam menangani pasien virus corona sangat tinggi. Akibatnya, berdasarkan catatan PDUI per 10 April 2020, tingkat kematian pasien virus corona di Tanah Air mencapai 8,0%. Sementara itu, tingkat kesembuhannya berbeda tipis di angka 8,7%.  

Jumlah kasus konfirmasi baru jauh melampaui jumlah yang dinyatakan sembuh, bahkan jumlah pasien yang meninggal melebihi pasien yang sembuh. Itu pun dari angka kasus konfirmasi, belum terhitung dari kasus yang meninggal dari kasus PDP,” kata dia. Lebih lanjut, Abraham menjelaskan APD yang telah dijanjikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebanyak 4,7 juta masker untuk disebar di seluruh pelosok negeri pada 31 Maret 2020 hanya isapan jempol belaka. Janji tersebut tak terealisasi hingga saat ini. “Belakangan diakui belum ada BUMN yang produksi APD,” kata dia.

Ada pula kasus positif virus corona di seluruh Indonesia jumlahnya lalu meningkat. Sampai Sabtu( 11/ 4) keseluruhan terdapat 3. 842 kasus positif corona di negara ini, meningkat 330 orang dibanding satu hari sebelumnnya. Bagaikan tambahan data, semenjak 24 Maret 2020 kasus terkini Corona di Indonesia meningkat lebih dari 100 orang per hari. Kemarin( 10/ 4) akumulasi penderita Corona mendobrak nilai 219 orang.” Pembaharuan kasus bersumber pada pengecekan positif real time PCR yang dipakai sebagai standar dunia untuk mengurus penderita serta menelusuri kontak untuk isolasi pada tanggal 11 April 2020 sudah mendeteksi 330 kasus terkini alhasil keseluruhan menjadai 3. 842,” tutur Juru Bicara Penanganan Nasional Covid- 19, Achmad Yurianto dikala mengadakan rapat pers di Jakarta, Sabtu( 11/ 4). Dari jumlah itu terdapat akumulasi penderita membaik sebesar 4 orang jadi keseluruhan sebesar 286 orang. Sedangkan 21 orang antara lain meninggal dunia alhasil keseluruhan korban 327 orang.