Perlindungan Diri Jadi Pertahanan Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan( nakes) yang menanggulangi pasien Covid- 19 dibutuhkan manajemen sarana, personel, serta struktur metode komunikasi untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkatan 2 Semarang Kombes Pol. Dokter. dokter. Sumy Hastry Purwanti, Sp. F mengatakan area rumah sakit untuk tenaga kesehatan menjaga fasilitas yang baik dengan perlengkapan perlindungan diri( APD) lengkap.

]Dalam talkshow bertema “Bagaimana Tenaga Kesehatan Menjaga Diri dari Covid-19” di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Kamis (8/10/2020) siang ia menjelaskan sarung tangan sekali pakai, jubah lengan panjang bersih, dan gunakan masker medis.

“Gunakan masker N95. Periksa kerapatannya dan kacamata benar-benar menutup semua dua bola mata sehingga tidak ada bersin atau batuk cairan yang masuk ke rongga mata yang terinfeksi,” ujar Kombes Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F.

Mantan Kepala Instalasi Forensik RS Polri Soekamto Jakarta ini menegaskan saat virus ini pertama kali menyebar di Wuhan, Cina, pihaknya sudah menyiapkan seluruh alat prasarana dan tenaga medis yang bertugas menangani virus tersebut.

Para petugas itu menjalani pelatihan cara mencuci tangan, memakai masker, menggunakan pelindung mata, dan pelindung wajah.

“Sampai pakai sepatu atau apron untuk petugas pemeriksaan jenazah pun dilatih. Alhamdulilah teman-teman di RS Soekamto yang mengurus pasien Covid sehat-sehat,” ungkapnya.

dr.Hastry mengatakan penanganan pasien Covid-19 di UGD berbeda antara pasien positif ringan dan sedang serta tanpa gejala (OTG). Setelah dipisahkan para pasien itu dipantau kegiatannya khawatir terjadi perubahan mengalami gejala.

“Di rumah sakit itu termonitor dari aktivitas dan kegiatan dia. Minum vitamin, tidur cukup, dan olahraga. Kalau ada comorbid tidak tertangani dengan baik segera kami rujuk ke rumah sakit yang fasilitas kesehatannya lebih lengkap,” kata dr. Hastry.

Perawat RS Pusat Pertamina Jakarta Triandi Mirsal AMK mengatakan awal-awal dirinya sempat cemas dan takut karena khawatir tertular Covid-19. Namun berkat dukungan dari keluarga, masyarakat, dan rumah sakit tempatnya bertugas dirinya tetap menjalankan tugas tersebut dengan nyaman.

“Kami gunakan APD lengkap dan menjaga protokol kesehatan supaya terhindar dari virus corona,” ujar Triandi Mirsal.

Triandi menceritakan dirinya bekerja di IGD Rumah sakit Pertamina yang berdampingan dengan ruang ICU yang mengurus bukan hanya orang tanpa tanda- tanda( OTG) tetapi pasien kritis. Terdapat satu penderita yang terkena Covid- 19 serta sesak berat serta ditangani medis dengan alat bantu kesehatan. Akhirnya pasien ini sembuh dan dapat berkumpul dengan keluarga.

“ Covid- 19 bukan cuma penyakit fisik tetapi juga permasalahan psikologis,” ikut Triandi yang bolak- balik Pamulang- kawasan Blok Meter dari rumah ke rumah sakit tempat beliau bertugas.

Sumber : Covesia