Produksi dan distribusi batubara tersendat banjir di Kalimantan

Awal tahun 2021 dibuka dengan bencana banjir yang menyerang beberapa area, tercantum di Kalimantan. Banjir di provinsi penghasil utama batubara itu menggenangi beberapa wilayah, terutama di Kalimantan Selatan( Kalsel).

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia( APBI) Hendra Sinadia mengatakan, aspek cuaca seperti curah hujan yang tinggi menjadi penghalang kegiatan operasional penambangan batubara. Tutur ia, banjir yang terjadi dihampir semua Provinsi Kalsel dan dibeberapa wilayah Provinsi Kalimantan Timur( Kaltim) akan berdampak cukup penting terhadap kegiatan operasional.

Hambatan operasional itu pun selanjutnya berdampak terhadap pasokan batubara. “Menurut laporan yang kami terima dari beberapa penambang, hampir separuh tambang di Kalsel terdampak banjir yang menggenangi pit (lubang tambang). Banjir juga berdampak terganggunya akses transportasi batubara ke pelabuhan, juga akses supply logistik dan mobilitas karyawan.

Alhasil, dampak dari banjir tersebut bisa mengganggu pasokan untuk ekspor serta bisa berdampak terhadap kelancaran pasokan batubara ke beberapa pembangkit listrik (PLTU) dan supply ke industri domestik lainnya.

Menurut informasi yang sampai ke APBI, dikabarkan bahwa ada beberapa perusahaan yang sudah menyampaikan notifikasi force majeure atau keadaan kahar dalam memenuhi komitmen penjualan batubara.

Namun, Hendra menegaskan bahwa sebagian besar perusahaan batubara pemegang izin di Kalsel bukan merupakan anggota APBI. “Anggota kami total sekitar 90-an perusahaan yang berlokasi di beberapa provinsi,” imbuhnya.

Dalam catatan Kontan. co. id, terdapat 91 produsen batubara yang jadi badan APBI di semua Indonesia. Dari jumlah itu, terdapat 17 industri pemegang PKP2B dan IUP anggota APBI yang berlokasi di Kalsel. Adapun, jumlah pemegang izin di Kalsel dengan cara keseluruhan lebih dari 180 perusahaan.

Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur memanglah ialah provinsi penting yang menyumbang produksi batubara nasional. Dari konsep penciptaan pada tahun 2020, misalnya, penciptaan batubara dari Kalimantan Selatan direncanakan sebanyak 64, 83 juta ton. Angka itu sebanding dengan 31% dari sasaran penciptaan nasional pada 2020, dan menempati urutan kedua. Hanya kalah dari Kalimantan Timur dengan konsep produksi 82, 2 juta ton.

Sumber : Industri Kontan