Warga Sabang Pertanyakan Izin Hotel Dialih Fungsi Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Kuasa hukum serta perwakilan warga Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Nasatya Danisworo mengatakan, warga keberatan dengan keberadaan hotel untuk isolasi pasien Covid-19 di wilayah mereka. Alasanya, warga khawatir dengan penularan Covid-19.

Jalan Sabang merupakan area wisata kuliner. Warga juga merasa tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang alih fungsi hotel jadi tempat isolasi pasien Covid-19. Selain itu, warga mempertanyakan izin pemanfaatan hotel menjadi lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19.

“Kan kita negara hukum, berarti ngelakuin sesuatu harus ada izinnya dong. Izinnya enggak ada, cuma rekomendasi. Peraturannya enggak jelas, sudah jalan,” ujar dia.

 Menurutnya, izin yang diberikan hanya sekadar rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang lalu memberikan rekomendasi tersebut ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). “Itu dia keberatan kami sebenarnya, saya nanya izinnya bentuknya apa? Enggak ada izin, (cuma) rekomendasi, kata Kemenkes. Enggak tahu Kemenparekraf mengeluarkan apa ke hotel,” ucap dia.

 Nasatya mengemukakan, warga dan pihak-pihak terkait telah melaksankan pertemuan. Namun hingga saat ini belum menemukan titik temu. Dia mengatakan, pihaknya masih akan menunggu langkah apa yang akan ditempuh oleh pemerintah.

 Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Jakarta Pusat, Irwan sebelumnya mengatakan, warga menolak alih fungsi hotel menjadi lokasi isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 tanpa gejala. Ada dua hotel yang ditolak oleh warga, yaitu Max One Sabang yang telah digunakan sebagai lokasi isolasi mandiri dan Triniti Hotel.

 Menurut Irwan, protes dilayangkan warga sebab lokasi hotel berdekatan dengan area kuliner. Triniti Hotel hingga saat ini masih belum terisi pasien Covid-19. Pada hari Minggu ini, kasus Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 971 orang.

 Dengan seperti itu, keseluruhan permasalahan Covid- 19 di Jakarta semenjak Maret sampai disaat ini menjadi 94. 327 permasalahan. Dari jumlah tersebut, yang dinyatakan telah sembuh 79. 136 orang ataupun dengan tingkat kepulihan 83, 9 persen. Penderita yang meninggal dunia 2. 051 orang. Sementara jumlah permasalahan aktif disaat ini sebesar 13. 140 kasus.


Sumber : Mega Politan Kompas